Belakangan ini dunia dihebohkan dengan munculnya berita hoax atau berita palsu. Bahkan, dengan bantuan media sosial (medsos), berita hoax ini memiliki jangkauan penyebaran lebih luas.
Menjangkitnya berita hoax di dunia tak terkecuali di Tanah Air tentu menimbulkan keresahan tersendiri bagi masyarakat. Namun, masyarakat tak perlu terlalu khawatir dengan ini, karena masyarakat sendiri bisa ikut andil dalam memberantas hoax.
"Kalau saya pribadi, saya enggak pernah percaya konten di internet sampai saya bisa membuktikan bahwa itu benar. Misalnya ada berita, saya cek," kata Samuel Abrijani, Dirjen Aplikasi Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Seperti dikutip Okezone beberapa waktu lalu.
Selain itu, ia juga melakukan perbandingan media online yang satu dengan media online yang lainnya di Indonesia. "Harus kita compare dengan media online yang mainstream juga. Kalau yang enggak mainstream kita enggak tahu juga itu sumbernya dari mana. Kalau berita gede, enggak mungkin media mainstream enggak memuat," jelasnya.
Ikut sertanya pengguna dalam memberantas penyebaran berita hoax ini juga disetujui oleh pakar informasi, teknologi, dan kriptografi serta Chairman CISSReC Pratama Persadha.
"Facebook dan lain-lainnya memiliki API, dan dengan ketertutupan API itu membuat Kemenkominfo sulit melacaknya. Cara paling efektif itu adalah pembaca harus ikut aktif," jelas Pratama.
Lebih lanjut Pratama menjelaskan, pembaca bisa mencari tahu kebenarannya melalui mesin pencari. Sementara untuk ikut memerangi berita hoax, kini muncul aplikasi yang bisa digunakan untuk melaporkan kabar yang dianggap tidak benar. Aplikasi itu tak lain bernama Turn Back Hoax.
4 Cara Menyikapi Berita Hoax
Teknologi membuat segala hal bisa disampaikan dengan cepat ke berbagai pihak dari berbagai kalangan, mulai dari kabar-kabar baik. buruk, bahkan mungkin juga berita palsu
Semua hal itu mengalir di dunia maya setiap harinya dan disebarkan oleh banyak jempol kepada siapa saja yang mereka kenal –tanpa kita tahu kebenarannya secara pasti. Tidak jarang ada berita palsu yang terlanjur tersebar dan siapa saja bisa tertipu karenanya. Tapi sebenarnya ada hal yang bisa kita usahakan untuk meminimalisir penyebaran HOAX semacam ini.
Emosi rasanya ketika mendapat berita hoax. Ingin sekali rasanya membalas pesan atau menulis komen dengan mengatakan, "bodoh" kepada orang yang menyebarkan informasi. Namun, itu cara yang bijak. Responslah berita hoax dengan bijaksana. Melansir dari Hoax-slayer, Selasa (7/2/2017), berikut cara bijak merespons informasi bohong.
Balas Pribadi
Reaksi awal ketika mendapat pesan berantai atau lewat media sosial, jangan langsung 'reply all' atau membalas ke semua. Kemungkinan ini membiarkan orang lain tahu. Akan sangat memalukan jika nantinya informasi ternyata benar. Daripada mempermalukan diri sendiri dan terlihat bodoh di depan umum, lebih baik balas secara pribadi untuk mengonfirmasi kepada oraanng yg menyebarkan.
Balas dengan Etika
Tidak ada yang suka ditertawakan. Jika balasan terlalu agresif dan membuat orang merasa bodoh mereka cenderung fokus beralih kepada membela diri. Jadi, balaslah dengan sopan dan halus agar hasilnya positif.
Backup Argumen Anda
Bahkan jika Anda dengan etika dan kata-kata halus, penerima belum tentu merasa demikian. Sifat manusia itu, ia mungkin mencoba untuk menghindari merasa bodoh dengan membela klaim, kemudian berselisih argumen dengan Anda. Oleh karena itu, siapkan argumentasi dengan referensi yang benar.
Ambil Kesempatan untuk Mendidik
Balasan Anda seharusnya menjadi kesempatan untuk membantu pengirim pelajaran kepada yang mengirim berita hoax. Jelaskan reaksi Anda dan kebenaran pesan tersebut
KOMENTAR